Aromatisitas
Aromatisitas adalah
sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang ikatannya terdiri
dari ikatan tak jenuh senayawa tunggal atau orbit kosong menunjukan stabilitas
yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari
konjugasi. Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari
delokalisasi siklik dan resonansi
Hal ini biasanya dianggap terjadi
karena elektron-elektron bisa berputar di dalam bentuk susunan lingkaran
atom_atom yang bergantian antara ikatan kovalen tunggal dan ganda.
Ikatan-ikatan ini bisa dipandang sebagai ikatan hibrida (campuran) antara
ikatan tunggal dan ikatan ganda, setiap ikatan-ikatan ini adalah sama (identis)
dengan ikatan yang lainnya. Model cincin aromatis yang umum dipakai, yaitu
sebuah cincin benzena (cyclohexatriena) dan lainya adalah terbentuk dari : cincin
beranggota enam Lima, Tujuh, dan Delapan karbon yang
bergantian.
Model benzena terdiri dari dua bentuk resonansi, yang
menggambarkan ikatan covalen tunggal dan ganda yang bergantian posisi. dan
lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi. Melalui
pengamatan dengan NMR sekarang ini aromatisitas dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk mempertahankan arus elektron dalam cincin yang dipengaruhi oleh
medan luar. Senyawa-senyawa yang mempunyai kemampuan seperti itu disebut
diatropik.
Jika suatu senyawa adalah diatropik dan oleh karenanya
aromatik, maka akan lebih stabil daripada bentuk kanonik yang berenergi paling
rendah. Hal ini tidak berarti bahwa senyawa tersebut akan stabil terhadap
udara, sinar, atau pereaksi-pereaksi yang umum karena kestabilan di sini tidak
ditentukan oleh resonansi tapi oleh perbedaan energi bebas antara molekul nyata
dengan keadaan transisi yang terlibat; dan perbedaan ini kemungkinan cukup
kecil, meskipun energi resonansi cukup besar. Suatu teori telah dikembangkan
yang menghubungkan arus cincin, energi resonansi, dan karakter aromatik.
Kebanyakan senyawa aromatik mempunyai satu pusaran enam elektron yang tertutup
dalam sebuah cincin (sextet aromatic), dan selanjutnya akan menjadi bahasan
pada artikel ini.
Syarat-syarat Aromatisitas:
1. Molekul
harus berbentuk siklik.
2. Setiap
atom pada cincin tersebut harus mempunyai orbital π, membentuk sistem
berkonjugasi.
3. Molekul
haruslah planar.
4. Jumlah
elektron π molekul haruslah ganjil dan memenuhi kaidah Huckel: (4n+2)
elektronπ.
5. Molekul-molekul
yang mengandung 4n elektron π adalah antiaromatik
Contoh senyawa aromatis :
1. Benzena
2. Furan
3. Natalena
4. Antrasena
5. Kuinazolina
6. Asam Benzoat
7. Adrenalin
8. Benzaldehida
9. Benzil bromida
10. Dilapiola
11. Estragola
12. Ftalimida
13. Gugus fenil
14. Isoksazola
15. Mangostin
16. Pirola
17. Plumbagin
18. Polietilena
19. Tereftalat
20. Purina
Menurut hukum Huckel untuk menjadi aromatis, suatu senyawa
siklik dengan ikatan tunggal dan rangkap yang letaknya selang seling harus
mengandung 4n+2= πe-, dimana n adalah bilangan bulat. Senyawa benzena
merupakan senyawa-senyawa yang mempunyai bau (aroma) yang karakteristik, terutama
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya alkaloida, flavonoida, kumarin,
anilin dan lain-lain.
Pada tahun 1872, menurut Friedrich August Kekule, keenam
atom karbon pada benzena tersusun secara siklik membentuk segienam beraturan
dengan sudut ikatan masing-masing 120°.Ikatan antaratom karbon adalah ikatan
rangkap dua dan tunggal bergantian (terkonjugasi). Kekule menemukan struktur
benzena yang semua ikatan C-C dalam benzena panjangnya sama, baik ikatan
tunggal maupun ikatan rangkap dan mempunyai panjang ikatan 1,40 Ao
Pertanyaan
Apakah pada senyawa aromatis resonansi terjadi
secara tiba-tiba atau terus menerus atau pada kondisi tertentu?
Materi yang sangat menarik.
BalasHapusMenurut saya resonansi pada senyawa aromatis terjadi apabila ada pengaruh dari lingkungan, untuk mencapai kestabilan yang baru. Salah satu faktornya adalah pH, dimana apabila senyawa tersebut berada pada pH 3 tiba2 pH dinaikkan menjad 5 maka akan terjadi resonansi untuk mencapai kestabilan yang baru
Menurut saya
BalasHapusResonansi pada senyawa aromatik memang pasti terjadi akibat adanya pengaruh medan luar
Tetapi bisa juga akibat pengaruh lingkungan luar seperti penjelasan audience sebelumnya
terimakasih materinya sangat membantu
BalasHapusmenurut saya resonansi terjadi secara terus menurus karena senyawa aromatis memiliki struktur yang siklik sehinggan resonansi selalu terjadi
terimakasih materinya sangat membantu
BalasHapusmenurut saya resonansi terjadi secara terus menurus karena senyawa aromatis memiliki struktur yang siklik sehinggan resonansi selalu terjadi
terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat , menurut saya Resonansi terjadi secara terus menerus, karena ikatan rangkap dua karbon-karbon pada benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan selalu berpindah-pindah, dengan kata lain sifat ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena selalu terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia..
BalasHapusterima kasih atas pemaparan materiny, menurut saya suatu senyawa aromatis biasanya dapat mengalami resonanasi secara konjugasi
BalasHapusmenurut saya senyawa ini memiliki kestabilan yang tinggi, dimana resonansi nya akan terjadi terus menerus kecuali kita ganggu kestabilannya. maka kemungkinan untuk melepaskan struktur dari resonansinya dapat mungkin dilakukan. salah satunya akibat suhu yang terlalu tinggi atau tekanan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih atas materi yang saudara jelaskan, sangat bermanfaat
BalasHapusDisini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang saudara ajukan
Menurut saya resonansi dapat terjadi terus menerus jika suati senyawa tersebut stabil dan dapat terganggu resonansinya jika ada pengaruh dari lingkungan luar seperti suhu
terimakasih atas penjabarannya..
BalasHapusmenurut saya resonansi akan terjadi secara terus menerus karena strukturnya yang siklik sehingga akan terjadi perpindahan elektron dari iktan rangkap ke tunggal secara terus menerus.
maaf jika jawaban saya kurang tepat
Terimakasih atas penjelasan materinya
BalasHapussaya ingin mencoba membantu menjawab pertanyaan yang telah anda ajukan .. menurut saya resonansi pada senyawa aromatis akan terjadi secara terus menerus. Hal ini dikarenakan adanya ikatan phi yang berselang seling sehingga dapat menyebabkan perpindahan elektron dari ikatan ganda ke ikatan tunggal.
Semoga membantu