Persamaan Hammett
Persamaan Hammett
Persamaan Hammett Suatu reaksi polar terjadi karena interaksi antara sebuah nukleofil dengan sebuah elektrofil. Kekuatan interaksi dan affinitas reaksi tersebut umumnya dikuasai oleh kekuatan nukleofil dan elektrofil pereaksi. Gugus substituen yang tidak mengalami reaksi namum berlokasi di dekat pusat reaksi mengganggu kekuatan tersebut melalui penarikan elektron atau penyumbangan elektron. Substituen pemberi elektron meningkatkan kekuatan nukleofil (kebasaan) dan menurunkan kekuatan elektrofil (keasaman); hal yang sebaliknya terjadi pada substituen penarik elektron yang akan meningkatkan kekuatan elektrofil dan menurunkan kekuatan nukleofil pereaksi Hammett mengusulkan suatu hubungan kuantitatif untuk menghitung pengaruh substituen terhadap reaktivitas molekul, hubungan ini disebut persamaan Hammett.
dengan
k = tetapan hidrolisis ester tersubstitusi meta atau para,
ko = tetapan hidrolisis yang bekaitan dengan senyawa tak tersubstitusi,
σ = tetapan substituen,
ρ = tetapan reaksi.
Persamaan ini menggambarkan pengaruh substituen polar posisi meta atau para terhadap sisi reaksi turunan benzena. Persamaan Hammet tidak berlaku untuk substituen pada posisi orto karena adanya efek sterik, dan juga terhadap turunan alifatik karena pelintiran rantai karbon dapat menimbulkan aksi sterik.
Suatu alur log k/ko lawan σ adalah linier, dan kemiringannya adalah ρ. Tetapan substituen σ ditetapkan dengan Persamaan
dengan Ko menyatakan tetapan ionisasi asam benzoat, dan K adalah tetapan ionisasi turunan asam benzoat.
Persamaan Hammett terbukti paling sukses digunakan untuk hubungan kuantitatif antara struktur-struktur senyawa dengan kesetimbangan atau kecepatan reaksi. Akan tetapi teramati pula adanya penyimpangan dari persaman tersebut. Telah ditemukan adanya grafik antara logaritme tetapan kecepatan reaksi lawan σ yang non-linear, diperoleh dari reaksi klorinasi dengan nitrasi benzena tersubstitusi, dan reaksi benzilhalida dengan amina. Tetapan kecepatan reaksi solvolisis meta-substitusi fenildimetilkarbinil klorida memberikan grafik linier terhadap tetapan σ, tetapi parasubstituen menyimpang dari linearitas. Alasan yang paling penting untuk deviasi ini adalah interaksi resonansi antara substituen dengan pusat reaksi.
Nilai σ yang berbeda diperlukan untuk menghubungkan reaktivitas substituendalam reaksi. Brown dkk. mengusulkan tetapan substituen baru (disimbol σ +) yangbedasarkan pada solvolisis fenilmetilkarbinil klorida sebagai reaksi pembanding. Persamaan Hammet termodifikasi tersebut dinyatatakan sebagai berikut:
log k/ko= pσ+
Fungsi keasaman Hammet
Sebuah pengukuran keasaman yang digunakan untuk larutan asam kuat yang sangat pekat, meliputi super asam. Dalam larutan seperti itu, pendekatan yang sederhana seperti persamaan Henderson-Hasselbalch tidak lagi berlaku oleh karena variasi koefisien keaktifan di larutan yang sangat pekat. Fungsi keasaman Hammet digunakan di bidang-bidang seperti kimia organik fisik dalam kajian reaksi yang dikatalisasi oleh asam karena beberapa reaksi ini menggunakan asam yang sangat pekat, atau bahkan asam murni.
Daftar Pustaka
Bansal, R. K. 1980. Organic Reaction Mechanisms. New
Delhi : McRaw-Hill Publishing Company Limited.
Gerrylynn K. Roberts, Colin Archibald Russell. Chemical
History: Reviews of the Recent Literature. Royal Society of Chemistry, 2005. ISBN
0-85404-4647.
Nilai σ bagi beberapa gugus adalah negatif
sedangkan yang lain adalah positif ,apa peran nilai σ pada suatu gugus bernilai negatif atau positip?
Saya akan menjawb pertanyaan anda, Nilai σ yang berbeda diperlukan untuk menghubungkan reaktivitas substituendalam reaksi.
BalasHapusJika positif penarik lektron dan jika negatif akan menangkap elektron
HapusHai Razman. Terimakasih atas penjelasannya. menurut saya ada peran nilai sigma positif dan negatif pada suatu senyawa , jika sigma bernilai negatif maka substituennya merupakan gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituen nya adalah gugus penangkap elektron . Jika berdasarkan pemaparan materi anda , nilai negatif pada gugus amino menunjukkan peningkatan kerapatan elektron sdgkan nilai negatif pada nitril menunjukkan penurunan kerapatan elektron thdp pusat reaksi
BalasHapusTerimakasih
Terimakasih atas materinya yg saudara sampaikan semoga bermanfaat untuk kita;)
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan yg anda ajukan. Dimana peran nilai sigma positif dan negatif pada suatu senyawa , jika sigma bernilai negatif maka substituennya merupakan gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituen nya adalah gugus penangkap elektron. Terimakasih
Materinya sangat bermanfaat.
BalasHapusMenurut saya jika sigma bernilai negatif maka substituennya merupakan gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituen nya adalah gugus penangkap elektron.
Menurut saya, pengaruhnya nilai positif dan negatif pada sifat suatu senyawa tersebut jika sigma bernilai negatif maka substituennya gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituennya gugus penangkap elektron oleh gugus terhadap cincin benzena.
BalasHapusmenurut saya nilai positif dan negatif dari sigma substituen sangan mempengaruhi gugs tersebut penarik atau penerima elektron
BalasHapusterimakasih atas materinya :)
BalasHapussaya akan mencoba menjawab..
menurut saya nilai sigma positif dan negatif menunjukkan siffatnya pada suatu senyawa , jika sigma bernilai negatif maka substituennya akan berperan aebagai gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituen nya berperan sebagaigugus penangkap elektron .
semoga bermanfaat..
Terimakasih razman, menurut saya nilai positif dan negatif tsb nantinya di gunakan untuk melihat kerapatan elektron dalam suatu senyawa dimana bila nilai negatif maka kerapatan elektron meningkat dan bila nilai nya positif maka kerapatan elektronya menurun
BalasHapusMenurut saya sigma yg bernilai negatif berarti dia suatu gugus pendorong elektron, denagn begitu kerapatan elektron meningkat di pusat reaksi dan menyebabkan suatu senyawa bersifat lebih basa. Sedangkan jika sigma bernilai positif yang berarti penarik elektrron maka suatu senyawa itu akan bersifat lebih asam
BalasHapusmenurut saya perbedaan memiliki fungsi sebagai penghubung antara aktivitas subtituen dan terjadi dalam reaksi dengan sifatnya podituif jika berperan sebagai gugus penerima elektron dan negatif jika berperan sebagai pendorong elektrn
BalasHapusmenurt saya jika sigma bernilai negatif maka substituennya akan berperan sebagai gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituen nya berperan sebagai gugus penangkap elektron .
BalasHapusTerimaksih razman
BalasHapusMenurut saya,sigma bernilai negatif maka substituennya merupakan gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituen nya adalah gugus penangkap elektron.
Terimakasih atas materinya
BalasHapusSaya akan menjawab pertannyaan anda
Menurut saya nilai negatif menandakan substituennya merupakan penarik elektron dan yang nilai positif menandakan substituennya penerima elektron
Semoga bermanfaat
Terimakasih razman
BalasHapusnilai σ menunjukkan pengaruh induksi dari substituen
Nilai sigma positif menunjukkan substituen penarik elektron (keasaman) sedangkan sigma negatif menunjukka pendorong elektron (kebasaan)
Terimakasih
menurut saya nilai sigma positif dan negatif menunjukkan siffatnya pada suatu senyawa , jika sigma bernilai negatif maka substituennya akan berperan aebagai gugus penarik elektron sebaliknya jika nilai sigma positif maka substituen nya berperan sebagaigugus penangkap elektron .
BalasHapus